Penikmat musik, filsafat, sejarah, sastra, film, anggur, tenis, sepakbola, seni-rupa, fotografi, Liverpool FC dan nonkrong-kongkow. Pensiun dari semua perkerjaan, hanya ikut serta dalam beberapa kegiatan. Kegiatan sekarang adalah di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D), Institut Riset Sosial dan Ekonomi (Inrise), Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), serta Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia (Center of Terrorism and Social Conflict Studies – CTSCS-UI), sambil berpusing-pusing keliling Depok-Jakarta, itu pun kalau lagi tak malas….
Menggandrungi tema-tema yang berkaitan dengan soal-soal: Analisis Diskursus, Teori-teori Demokrasi dan Ideologi, Teori-teori Negara, Politik dan Teori Politik, Filsafat Politik, Konstruksi Diskursif Antagonisme Sosial, Konstruksi Identitas Politik, Gerakan Sosial, Gramatika Kebebasan dan Kesetaraan dalam Diskursus Politik Kontemporer, Teori Diskursus Pasca-Marxisme, serta Pendekatan Pasca-Struktural Atas Studi Politik. Sekarang ini sedang terjerembab dalam studi-studi yang berkaitan dengan terorisme dan konflik sosial.
“All men are intellectuals… but not all men have in society the function of intellectuals”, kutipan dari karya Antonio Gramsci, Selections From Prison Notebooks, itu seakan memberikan pembenaran bahwa kita semua (termasuk saya tentu saja!) adalah kaum intelektual… sekalipun belum menjalankan fungsi sebagai seorang intelektual di dalam masyarakat… :) :p
Tulisan yang disampaikan pada diskusi “Kartini & Liberty” yang diselenggarakan oleh University of Indonesia Liberalism and Democracy Study Club (UILDSC) dan Support Group and Resource Centre on Sexuality Studies of University of Indonesia (SGRC-UI), FISIP Universitas Indonesia, 21 April 2015. … Continue reading →
Kemajemukan atau pluralisme telah menjadi kosakata baku dalam kehidupan politik modern. Konsep ini kerap dilekatkan sebagai bagian tak terpisahkan dari demokrasi. Kemajemukan telah menjadi gramatika dalam demokrasi, artinya kata demokrasi tidak bisa diucapkan tanpa menyertakan kemajemukan di dalamnya. Anthony Birch … Continue reading →
I am convinced that the path to a new, better and possible world is not capitalism, the path is socialism (Hugo Chávez) Selasa 5 Maret 2013, Hugo Rafael Chávez Frías, Presiden Republik Bolivarian Venezuela, meninggal dunia di rumah sakit militer di Caracas, … Continue reading →
Tulisan singkat ini untuk keperluan diskusi novel Lalita karya Ayu Utami, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UI di Depok 22 November 2012. Tulisan ini hanya catatan ringkas belaka dan tidak untuk dikutip. Mohon maaf jika banyak terdapat kesalahan … Continue reading →
Kebangkrutan Yunani menggemparkan seantero jagad. Kantor berita Reuters pada 31 Juli 2012 dengan lebih halus menyebut Yunani nyaris bangkrut, sementara ekonom Amerika Serikat (AS) Noriel Roubini dengan lebih gamblang menyebut Yunani telah bangkrut (CNBC 20 Januari 2010). Apa yang terjadi … Continue reading →
Tulisan ini merupakan draft kasar untuk keperluan diskusi Sekolah Demokrasi Tangerang Selatan, Sabtu 24 Maret 2012. Tulisan ini hanya merupakan draft awal untuk keperluan diskusi, dan tidak untuk dikutip. Pendahuluan Demokrasi merupakan istilah yang dikenal luas hampir oleh semua orang … Continue reading →
Pada bulan Mei 2011, lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei mereka yang diberi judul “Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY-Boediono”. Hasil survei tersebut menimbulkan kegegeran. Pasalnya, dalam butir pertanyaan survei yang membandingkan era mana yang labih … Continue reading →
Coba bayangkan gambaran situasi berikut. Setelah pemilu usai, politisi melakukan transaksi jual-beli suara, KPU menyulap hasil suara. Caranya dengan memindahkan jumlah suara kepada kandidat tertentu, terutama dari partai atau calon legislatif peserta pemilu yang tak memiliki saksi sejak tingkat TPS. … Continue reading →
Mengapa pemikiran Amartya Sen – peraih Nobel Ekonomi 1998 – dan terutama sekali gagasannya mengenai keadilan menjadi menarik untuk didiskusikan? Ide mendiskusikan pemikiran Amartya Sen sesungguhnya tidak terlepas dari terbitnya buku Amartya Sen paling mutakhir, yakni The Idea of Justice (2009). … Continue reading →
Oligarki kerap dipahami sebagai suatu bentuk pemerintahan dengan kekuasaan yang berada hanya pada segelintir kecil orang. Kekuasaan itu biasanya ditentukan oleh kekuatan harta kekayaan, kekuatan militer, pengaruh politik, atau kombinasi dari ketiganya. Aristoteles menyebut oligarki sebagai pemerintahan oleh segelintir orang … Continue reading →
Setelah jatuhnya otoritarianisme Orde Baru, sebuah gejala baru muncul dalam kehidupan politik Indonesia, yakni menguatnya kekerabatan dalam politik (kinship politics) atau kerap disebut politik dinasti. Gejala ini banyak ditemukan dalam politik lokal, penandanya adalah posisi-posisi penting dalam institusi politik seperti … Continue reading →
Sebagai negara republik dan percaya pada demokrasi, Indonesia mengalami distorsi dalam memahami kediriannya. Bayangkan, mengaku diri sebagai salah satu negara demokrasi yang terbesar di dunia, rezim-rezim di era reformasi ternyata gagal memahami demokrasi dan konstitusi kita UUD 1945. Kegagalan pertama … Continue reading →
“Tuan tanah semakin kaya dalam tidur mereka tanpa bekerja, mengeluarkan resiko atau meningkatkan nilai ekonominya. Nilai tanah yang terus meningkat, sebagai hasil dari seluruh kerja masyarakat, seharusnya kembali kepada masyarakat dan bukan cuma untuk individu-individu yang memegang kuasa atasnya” Kutipan … Continue reading →
Pendahuluan Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana Indonesia sebagai negara mengalami ketakmenentuan dalam menerapkan kebijakannya, terutama dalam hal pembangunan dan ekonomi. Di satu sisi negara terikat kontrak dengan warga untuk memajukan kesejahteraan umum (sosial) seperti dalam hal pendidikan, kesehatan, pekerjaan … Continue reading →
Dalam upaya perwujudannya di abad duapuluh, demokrasi selalu mendapatkan tantangan yang serius. Mulai dari perang dunia, holocaust, rasisme, pembantaian etnis (genocide) di Afrika dan wilayah Balkan, sampai berbagai kekerasan komunal, termasuk di Indonesia. Konflik dan kekerasan menjadi wajah kelam upaya … Continue reading →
Tulisan ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa batas-batas dan kemungkinan demokrasi melalui pembacaan terhadap karya-karya Robert Dahl, terutama bukunya Democracy and Its Critics (1989). Dalam karyanya ini Dahl mengajukan sebuah gagasan penting mengenai konsep polyarchy (poliarkhi) sebagai pengganti dari ide … Continue reading →
Latar Belakang Papua merupakan salah satu wilayah yang terus-menerus bergejolak semenjak kemerdekaan Republik Indonesia. Selepas Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969, yang dijadikan dasar klaim atas wilayah Papua sebagai bagian integral dari Republik Indonesia, gejolak tidak pernah berhenti. Bahkan jauh sebelum … Continue reading →
* Tulisan yang dipresentasikan pada Rangkaian Seminar “Bicara Tentang Demokrasi ‘Aseli’ Indonesia”, yang diselenggarakan Friedrich Ebert Stiftung (FES), Tempo Institute dan CIReS Universitas Indonesia, di Universitas Indonesia, Depok, 29 April 2010. Tulisan ini hanyalah draft kasar untuk pengantar diskusi, bukan tulisan … Continue reading →
Judul Buku: Political Islam and Violence in Indonesia. Penulis: Zachary Abuza. Penerbit: Routledge, New York (2007). Buku karya Zachary Abuza ini merupakan buku yang cukup penting dalam menguraikan problem terorisme di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, meskipun banyak keraguan yang dihidangkannya, … Continue reading →
Judul Buku: Made in Indonesia: Indonesian Workers Since Soeharto. Penulis: Dan La Botz. Penerbit: South End Press, Cambridge-Massachusetts (2001) Jatuhnya rezim Soeharto pada 1998 banyak dipandang memberikan angin segar dan harapan cerah bagi gerakan buruh yang baru. Selama penindasan yang panjang di … Continue reading →
Judul Buku: The Making of Bureaucratic Elite: The Colonial Transformation of the Javanese Priyayi. Penulis: Heather Sutherland. Penerbit: Asian Studies Association of Australia (ASAA) and Heinemann Educational Books, Singapore (1979) Dalam studi ini Heather Sutherland memiliki hasrat untuk melakukan kajian terhadap karir dan kedinastian … Continue reading →
* Kertas kerja untuk keperluan Karya Latihan Bantuan Hukum (Kalabahu) LBH Jakarta, 29 Maret 2010. Tulisan ini merupakan bagian dari hasil riset “Paradigma Pembaruan Hukum di Indonesia: Agenda-Agenda Lembaga Negara” (Alter-LAW). Tulisan ini merupakan salah satu bagian yang saya tulis. Pengantar … Continue reading →
Judul Buku: Military Politics, Islam, and the State in Indonesia: From Turbulent Transition to Democratic Consolidation. Penulis: Marcus Mietzner. Penerbit: ISEAS, Singapore (2009). Buku ini berasal dari disertasi doktoral Marcus Mietzner di Australian National University. Secara umum dalam buku ini Mietzner mencoba melakukan … Continue reading →
Judul Buku: The Rise of Indonesian Communism. Penulis: Ruth T. McVey. Penerbit: Equinox Publishing, Singapore (2006). Peristiwa kelam yang sampai hari ini tetap menerbitkan riak-riak karena tetap sangat sulit dipahami dan penuh misteri sampai hari ini adalah Peristiwa 1965. Peristiwa … Continue reading →
Judul Buku: Political Order in Changing Societies. Penulis: Samuel P. Huntington. Penerbit: Yale University Press (1968). Dalam buku Political Order in Changing Societies yang terbit pada pertama kali tahun 1968, ini Samuel Huntington menggunakan pendekatan yang sama sekali berbeda dengan … Continue reading →
* Tulisan ini pernah di muat dalam bulletin analisis dokumentasi hak asasi manusia Asasi, Januari-Februari (2010). Jakarta: ELSAM. “Whenever they burn books, they will also, in the end, burn human beings” (Heinrich Heine) Pengantar Entah mengapa, di Indonesia buku menjadi demikian menakutkan. … Continue reading →
Dalam sejarah peradaban manusia, pelarangan dan pembakaran buku kerap dilakukan oleh rejim-rejim otoriter, para penjajah dan penguasa yang tidak memahami peradaban. Pelarangan buku merupakan upaya untuk memonopoli ruang penafsiran, terutama penafsiran sejarah, di mana monopoli kebenaran sejarah berusaha dibangun dengan … Continue reading →
Pendahuluan Pembentukan Badan Konstituante, merupakan suatu upaya untuk menyusun suatu konstitusi atau undang-undang dasar yang lebih lengkap dan menyeluruh, yang diharapkan akan menyempurnakan UUD 1945, 1949 dan 1950. UUD 1950 merupakan konstitusi yang dibentuk oleh Kabinet Hatta (1949-1950), yang mendapatkan … Continue reading →
Judul Buku: How Rich Countries Got Rich… and Why Poor Countries Stay Poor. Penulis: Erik S. Reinert. Penerbit: Constable, London (2008). Persoalan ketimpangan antara negara-negara maju dan negara-negara dunia ketiga, banyak menjadi sorotan para ekonom dan studi-studi politik, terutama ekonomi-politik. Beberapa … Continue reading →
Kondisi Sosial Dari Demokrasi Dalam karya klasiknya The Democratic Civilization, Leslie Lipson memaknai demokrasi sebagai sistem politik yang memberikan arah bagi pergulatan dan gerak masyarakat menuju suatu peradaban. Suatu cara untuk menciptakan keselarasan hubungan dan pengelompokan di antara manusia sehingga … Continue reading →